Kamis, 30 Oktober 2014
Darmawan Denassa
Summary:
Tanaman adalah kehidupan. Bukan sekedar sumber ekonomi dan penjaga ekosistem,
tanaman juga menjalin ikatan sosiologis dan kultural dengan manusia yang dihidupinya.
Denassa pria kelahiran 28 Juli 1976 ini melakuan pembibitan berbagai jenis tanaman endemis dan non-endemis Sulawesi,
dia berburu bibit dan benih hingga ke pelosok Sulawesi serta mengumpulkan cerita rakyat di balik tanaman tersebut.
Hingga kini terdapat sekitar 450 tanaman yang dilestarikan, Denassa mengatakan bahwa banyak tanaman yang terancam punah.
Penyebabnya, tekanan ahli fungsi hutan, konsumsi secara masif, pertambangan, hingga alasan sepele karna tanaman itu tidak disukai.
Seperti tanaman kawuasa yang dibenci karena buahnya berbulu dan gatal, padahal dulu buah ini berjasa dalam melawan penjajah dan dijadikan sebagai ranjau.
Meskipun penggunaan buah ini sudah tidak relevan lagi, bukan berarti tanaman tersebut harus dimusnahkan mungkin saja tanaman itu ada manfaat untuk kehidupan manusia.
Selain itu tanaman merupakan kultur dan identitas seperti kayu kepundung (punaga) kayu itu merupakan bahan baku pembuatan perahu kecil.
Minyaknya dapat dipakai untuk penerangan, tapi persediaan terus menipis karena tidak diibangi kesadaran untuk menanam kembali.
Hal itu juga terjadi pada pohon tangka yang kayunya dianggap sebagai kayu kehormatan, sebagai bahan baku pembangunan masjid pertama, Al-Hilal.
Masjid yang hingga kini kokoh berdiri, namun sekarang pohon katangka sangat langka.
Tahun 2007 dia mendirikan Rumah Hijau Denassa (RHD) kawasan konservasi dengan luas lahan 1 hektar, sekaligus tempat tinggalnya.
RHD pun menjadi rumah hijau yang rindang, sejuk, dan terbuka bagi siapa pun tanpa dipungut biaya, Denassa juga membagikan bibit tanaman secara gratis.
Tahun 2011 dia mengadakan "kelas komunitas" yang diselenggarakan gratis untuk anak-anak tingkat dasar hingga atas,
setiap bulan juga diselenggarakan diskusi tematik bagi warga banyak juga mahasiswa, peneliti, dan lembaga yang turut berpartisipasi.
Denassa sama sekali tidak mengharapkan imbalan materi, bahkan tiap bulan dia harus mengeluarkan uang untuk biaya operasional RHD.
Denassa percaya, melakukan kebaikan itu lebih berharga daripada harta benda apapun.Madeline Jessica (1801442350)