Senin, 13 Oktober 2014
Kadarusman
Summary:
Kadarusman peneliti ikan endemik Papua sekaligus dosen politeknik kelautan, pria kelahiran 23 September 1979 ini telah berhasil mendomestikasi 22 populasi ikan hias,
mencetak 350 DNA barcode molekuler dan mendonasikan teori baru radrasi ikan pelangi genus melanotaenia awalnya berasal dari daerah Papua bukan Australia.
Bahkan Politeknik kelautan yang berada di kawasan timur itu memiliki keunggulan program riset internasional.
Orang asing banyak yang mencintai ikan khas Indonesia, menurutnya ikan pelangi menjadi ikan hias yang bernilai ekonomi tinggi.
Potensi harga ikan pelangi yang berwarna-warni berukuran 12cm bisa mencapai 20-30 euro per-ekor.
Ikan Pelangi menjadi inspirasi baginya sekaligus tantangan untuk mengembangkan penelitian; karena ikan pelangi belum terjamah secara ilmiah,
selain itu hidup di air tawar yang banyak di papua.
Ekspedisi yang dilakukan tidaklah sebentar, harus melewati banyak rintangan sampai harus bertaruh nyawa dan tersesat
ditambah lagi membutuhkan dana yang besar; tapi mereka berhasil melewatinya.
- Ekspedisi 2007: di Raja Ampat
- Ekspedisi 2008: di Manokwari
- Ekspedisi 2009: teluk Cendrawasih, Raja Ampat bagian selatan.
- Ekspedisi 2010: di Kaimana
Ekspedisi kemudian terus berlanjut dan bekerjasama dengan beberapa negara, biarpun kampusnya minim fasilitas tapi dia tetap semangat.
Tekad dan semangat nya sangat kuat sehingga dia membuat peluang untuk mahasiswa Indonesia megembangkan potensi yang dimiliki;
dengan mendukung mendapatkan beasiswa riset sampai membuka jaringan kerjasama tingkat Internasional.
Kadarusman meyakini, "keanekaragaman hayati Indonesia harus digali oleh peneliti Indonesia"
Madeline Jessica (1801442350)
Kadarusman sosok yang memotivasi untuk memajukan Indonesia melalui penelitian di sektor kelautan, bahkan penelitiannya tentang ikan pelangi sampai tingkat Internasional membanggakan Indonesia.
BalasHapusSebagai generasi muda kita yang wajib mengeksplorasi seluruh potensi sumber daya di Indonesia :D