Senin, 1 Desember 2014
I Gusti Ngurah Alit
Petani kelahiran Besakih, 31 Desember 1961 ini tak kenal menyerah. Ia ingin membangkitkan semangat kehidupan pertanian.
Semuanya berawal saat ingin hidup lebih baik dan berguna, waktu itu warga desa nya tak satu pun yang membudidayakan cabai mereka hanya terbiasa menanam jeruk, ketela, dan jagung.
Gusti belajar bertani cabai secara otodidak, sebelum berhasil dia ditipu tapi tetap tak patah arang.
Bahkan semangatnya berhasil menghidupkan kelompok tani dan cabai merah besar jadi favorit di pasar tradisional.
Keuletannya membuktikan lahan yang diolah secara serius memberikan hasil yang memuaskan, warga semakin bersemangat mengolah lahan dan dulu desa yang ramai dengan penganggur menjadi penuh dengan berbagai aktivitas pertanian.
Kualitas sayuran produk Gusti mendapat sertifikasi, panen kualitas super serta kualitas biasa pun menghasilkan harga yang baik.
"Biarlah waktu berjalan. Saya tetap ingin hidup sebagai petani. Petani Bali itu masih ada dan berjaya bersama pariwisata. Petani Bali ada dan berusaha tetap ada"- Gusti(Madeline Jessica 1801442350)