1.1 Interaksi sosial Bahasa, Agama dan Sifat Khas
Gambar 1. Keluarga si doel anak betawi. Film yang menggambarkan potret kehidupan suku betawi mulai dari gaya bahasa, pakaian, rumah sampai adat kebiasaan nya. |
- babe :ayah
- enyak :ibu
- encang :kakak ayah/ibu
- engkong :kakek
- nyai :nenek
- empok :kakak perempuan
- abang :kakak laki-Laki
- encing :adik ayah/ibu
Bahasa yang dipakai hingga saat ini bahasa Indonesia namun tetap memakai dialek khas betawi.
Sebagian besar Orang Betawi menganut agama Islam, tetapi yang menganut agama Kristen; Protestan dan Katolik juga ada namun hanya sedikit sekali.
Orang Betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. Terbukti dari perilaku kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain.
1.2 Pakaian khas Betawi
Gambar 2. Bapak Gubernur dan Istri saat memakai baju khas betawi nampak serasi saat menghadiri acara Lebaran Betawi 2014. |
Pakaian Sehari-Hari Laki-Laki
- Baju koko (sadariah). Baju koko yang dikenakan disebut juga sadariah. Bentuknya sama dengan baju koko pada umumnya, hanya biasanya berwarna polos.
- Celana batik. Celana batik yang dikenakan adalah celana kolor batik panjang. Dengan warna yang tidak terlalu ramai, biasanya hanya putih, cokelat, dan hitam dalam motif-motifnya.
- Kain pelekat. Kain pelekat ini bentuknya seperti selendang yang ditempatkan sebelah pundak atau diselempangkan pada leher.
- Peci. Peci yang digunakan pada umumnya berwarna hitam berbahan beludru yang menjadi ciri khas masyarakat Betawi.
- Baju kurung berlengan pendek. Baju kurung yang dikenakan memiliki lengan pendek, tak jarang ditambahkan saku di bagian depannya dengan warna-warna yang mencolok.
- Kain sarung batik. Kain sarung batik yang sering dikenakan perempuan-perempuan Betawi biasanya bercorak geometri dengan warna-warna yang cerah untuk dipadupadankan dengan baju kurung yang digunakan.
- Kerudung. Kerudung yang digunakan yaitu selendang yang dikenakan pada kepala para perempuan Betawi. Warnanya serasi dengan baju kurung yang mereka kenakan.
- Pakaian pengantin Betawi dipengaruhi oleh berbagai adat, di antaranya adalah adat Arab, Cina, Melayu, dan Barat.
- Pakaian adat Betawi yang dipergunakan untuk pernikahan adat Betawi laki-laki disebut Dandanan care haji. Pakaian pengantin laki-laki ini meliputi jubah dan tutup kepala.
- Jubah terbuat dari bahan beludru yang berwarna cerah. Jubah dalamnya terbuat dari kain berwarna putih yang halus. Sedangkan tutup kepala terbuat dari sorban disebut juga Alpie. Sebagai pelengkap dipergunakan selendang bermotif benang emas atau manik-manik yang warnanya cerah. Agar lebih serasi, pengantin lelaki pernikahan adat Betawi mempergunakan sepatu pantofel.
- Pengantin perempuan dalam pernikahan adat Betawi mempergunakan pakaian adat betawi yang disebut Rias besar dandanan care none pengantin cine.
- Baju yang dikenakan blus bergaya Cina dengan bahan satin yang berwarna cerah. Bawahannya menggunakan rok atau disebut Kun yang berwarna gelap dengan model duyung. Warna yang sering digunakan hitam atau merah hati.
- Sebagai pelengkap bagian kepala digunakan kembang goyang dengan motif burung hong dengan sanggul palsu, dilengkapi dengan cadar di bagian wajah. Pada bagian sanggul dihiasi juga dengan bunga melati yang dibentuk roonje dan sisir. Perhiasan lain yang dipergunakan adalah kalung lebar, gelang listring, dan hiasan teratai manik-manik dikalungkan di bagian dada, serta selop dengan model perahu sebagai alas kaki.
1.3 Rumah adat Betawi
Gambar 3. Rumah adat betawi yang nampak asri dan sejuk dari depan. Bagian teras yg luas memperlihatkan sifat yang terbuka terhadap tamu yang datang. |
Rumah tradisional/adat Betawi adalah rumah kebaya.Disebut dengan rumah kebaya dikarenakan bentuk atapnya yang menyerupai pelana yang dilipat dan apabila dilihat dari samping maka lipatan-lipatan tersebut terlihat seperti lipatan kebaya.
Ciri khas dari rumah ini adalah rumah ini memiliki teras yang luas yang berguna untuk menjamu tamu dan menjadi tempat bersantai keluarga. Pada zaman dahulu, masyarakat betawi membuat sumur di depan rumahnya dan pemakaman yang berada disamping rumah dan dinding rumahnya terbuat dari panel-panel yang dapat dibuka dan digeser-geser ke tepinya. Hal ini dimaksudkan agar rumah terasa lebih luas.
2. Kesenian dan Kebudayaan
Gambar 4. Benyamin Sueb seniman betawi yang tidak hanya terkenal dalam dunia akting saja tapi juga memberikan konstribusi besar pada musik gambang kromong khas betawi. |
Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, orkes Samrah berasal dari Melayu, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab, dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suku Betawi terkenal dengan seni Lenong, Gambang Kromong, Rebana Tanjidor dan Keroncong. Betawi juga memiliki lagu tradisional seperti "Kicir-kicir".
2.2 Tari
Gambar 5. Anak-anak melakukan pemanasan di sanggar tari kampung betawi, setu babakan, Jaagakarsa. Sejak kecil mereka telah ikut ambil bagian dalam melestarikan budaya betawi. |
Seni tari di Jakarta merupakan perpaduan antara unsur-unsur budaya masyarakat yang ada di dalamnya. Contohnya tari Topeng Betawi, Yapong yang dipengaruhi tari Jaipong Sunda, Cokek, tari silat dan lain-lain. Pada awalnya, seni tari di Jakarta memiliki pengaruh Sunda dan Tiongkok, seperti tari Yapong dengan kostum penari khas pemain Opera Beijing. Namun Jakarta dapat dinamakan daerah yang paling dinamis. Selain seni tari lama juga muncul seni tari dengan gaya dan koreografi yang dinamis.
2.3 Drama
Drama tradisional Betawi antara lain Lenong dan Tonil. Pementasan lakon tradisional ini biasanya menggambarkan kehidupan sehari-hari rakyat Betawi, dengan diselingi lagu, pantun, lawak, dan lelucon jenaka. Kadang-kadang pemeran lenong dapat berinteraksi langsung dengan penonton.
2.4 Cerita Rakyat
Cerita rakyat yang berkembang di Jakarta selain cerita rakyat yang sudah dikenal seperti Si Pitung, juga dikenal cerita rakyat lain seperti serial Jagoan Tulen atau si jampang yang mengisahkan jawara-jawara Betawi baik dalam perjuangan maupun kehidupannya yang dikenal "keras". Selain mengisahkan jawara atau pendekar dunia persilatan, juga dikenal cerita Nyai Dasima yang menggambarkan kehidupan zaman kolonial. cerita lainnya ialah Mirah dari Marunda, Murtado Macan Kemayoran, Juragan Boing dan yang lainnya.
2.5 Kesenian Ondel-Ondel
Gambar 7. Ondel-ondel yang biasanya berbentuk besar dan menakutkan kini dikemas menarik dengan ukuran sedang dan bermain bola bersama sambil menghibur masyarakat saat even Car Free Day. |
"Nyok kite nonton ondel-ondel, nyok kite ngarak ondel-ondel" begitulah cuplikan lagu dengan ajakan untuk melihat ondel-ondel. Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat, misalnya pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta.
2.6 Batik Khas Betawi
Gambar 8. Batik khas betawi dengan corak khas ondel-ondel dan iconic kota Jakarta yakni Monas. Namun penjualan batik ini sulit ditemui di pasaran biasanya hanya ada saat event atau pameran tertentu. |
Batik Betawi ini memang memiliki warna dan corak yang berbeda dari batik kebanyakan. Batik Betawi rata-rata memiliki warna cerah serta motif-motif yang diambil dari nilai nilai budaya yang terdapat di masyarakat. Ondel-ondel, Sungai Ciliwung dan Peta Ceila adalah beberapa diantaranya yang menjadi corak khas Batik Betawi.
3. Kuliner Kampung Betawi
Gambar 9. Kebersamaan Fied Trip. Mencicipi kuliner yang ada di kampung betawi, menikmati suasana berbeda, dan berkomunikasi serta interaksi dengan masyarakat sekitar. |
3.1 Masakan Khas
Masakan khas Betawi antara lain gabus pucung, laksa betawi. sayur babanci, sayur godog, soto betawi, ayam sampyok, asinan betawi, dan nasi uduk.
3.2 Kue
Kue-kue khas Betawi misalnya kue cucur, kue rangi, kue talam, kue kelen, kue kembang goyang, kerak telor, sengkulun, putu mayang, andepite, kue ape, kue cente manis, kue pepe, kue dongkal, kue geplak, dodol betawi, dan roti buaya.
3.3 Minuman Khas
Minuman Khas Betawi contohnya adalah es selendang mayang, es goyang, dan bir pletok.
Field Trip dan Episode Terakhir
Seru, Asik, dan Unik. Melihat dan mempelajari budaya betawi secara langsung terutama saat mencicipi kuliner khas yang menggoda lidah. Tak hanya itu mencoba berinteraksi dengan pak kusir saat naik delman dan bapak pembuat kerak telor yang lezat. Pengalaman baru yang tak terlupakan ditambah rasa manis dari gulali dan arum manis situ babakan yang membuat tidak ingin pulang. Menikmati keindahan alam dan lingkungan yang asri memanjakan mata ditemani tabuhan gendang dan rebana dari paguyuban ibu-ibu. Suasana seperti ini jauh dari kesan kota metropolitan yang sesungguhnya bahkan aku tidak sadar kalau masih dalam kawasan Jakarta. Bercanda-tawa sepanjang perjalanan seolah mengalihkan pikiranku dari kata perpisahan yang akan kita lewati sebentar lagi. 1 semester bersama dalam suka dan duka di dalam kelompok membuat kami semakin kompak. Kebersamaan ini terjalin dalam kisah kasih dalam kisah bersama kelas LC64, mungkin ini hanya menjadi kenangan yang disimpan dalam memori dalam otak kami masing-masing.
Terimakasih telah menjadi bagian dari perjalanan dalam perkuliahan yang menyenangkan ini terutama romo Carolus yang telah sabar membimbing dan memotivasi sampai pada episode terakhir.:)
Terimakasih telah menjadi bagian dari perjalanan dalam perkuliahan yang menyenangkan ini terutama romo Carolus yang telah sabar membimbing dan memotivasi sampai pada episode terakhir.:)
Refrensi:
- Batik betawi diunduh tanggal 15-06-2015 disarikan dari http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/batik-betawi
- Benar-Benar Betawi diunduh tanggal 15-06-2015 disarikan dari http://kampungbetawi.com/
- Ondel-Ondel diunduh tanggal 15-06-2015 disarikan dari http://id.wikipedia.org/wiki/Ondel-ondel
- Shahab, Yasmine (1997), Betawi dalam Perspektif Kontemporer: Perkembangan, Potensi, dan Tantangannya, Jakarta: LKB
- Wijaya, Hussein (1976), Seni Budaya Betawi. Pralokarya Penggalian Dan Pengem¬bangannya, Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya