quotes

WELCOME TO MADELINE JESSICA BLOG
Learn from yesterday, Live for today, Hope for tomorrow :)

Jumat, 15 Mei 2015

Family Therapy & Field Trip Sub-Urban

1. Family Therapy 
Gambar 1. FAMILY menurut saya sebagai singkatan dari "Father And Mother I Love You". Keluarga berperan penting bagi kehidupan saya, keluarga sebagai "rumah" dimana ketika kita pergi kemanapun kita akan kembali ke rumah yang nyaman tersebut.
1.1 Keragaman Jenis Keluarga

Pengertian keluarga menurut Coleman dan Cressey:
Keluarga adalah sekelompok orang yang terhubung dalam pernikahan, keturunan atau adopsi yang tinggal bersama dalam ruah tangga biasa.

Salah satu penyebab banyaknya keragaman jenis keluarga di dunia adalah faktor perbedaan budaya.
- Ada masyarakat yang mengizinkan suami untuk memiliki dua istri, begitu pula sebaliknya,
- Ada beberapa kebudayaan yang mengizinkan melakukan hubungan seksual sebelum nikah, sementara kebudayaan lain mengharuskan menikah dahulu sebelum berhubungan seksual.
- Ada kebudayaan yang menjodohkan anak-anak mereka bahkan sebelum anak tersebut lahir.

Sosiolog mencatat bahwa sebagian besar sistem keluarga dapat dibagi menjadi dua jenis:
1. Extended family yang berarti keluarga besar.
2. Nuclear family yang berarti keluarga inti

Keluarga saya sendiri merupakan keluarga dengan tipe nuclear family, yang terdiri dari Papa, Mama, 1 Kakak perempuan dan 1 Adik perempuan. Keluarga saya terbuka satu sama lain dengan pola komunikasi yang baik, walaupun terdapat kekurangan namun itu tertutup dengan kasih sayang kami terhadap anggota keluarga. Keluarga saya sederhana namun kami berkecukupan dengan selalu mensyukuri apapun yang dimiliki. 

1.2 Penilaian Keluarga ( Family Assessment)

Ecomap
- Dikembangkan oleh Hartman pada tahun 1975 sebagai sarana mnggambarkan sistem ekologi yang mencakup keluarga atau individu.
- Ecomap adalah representasi grafis yang menunjukkan semua sistem yang berperan dalam kehidupan individu.

Genogram
- Diperkenalkan oleh Bowen.
- Genogram adalah gambaran untuk menginvestigasi asal-usul klien atau keluarga klien yang bermasalah dengan membuat diagram keluarga setidaknya tiga generasi kebelakang.
Gambar 2. Contoh family Genogram yang dibuat untuk mengetahui history family. Mulai dari yang terdapat gangguan mental atau bercerai.
1.3 Terapi keluarga

1.3.1 Komunikasi Verbal
Menurut Satir:
Komunikasi efektif adalah kemampuan untuk dapat menyatakan permasalahan, mengklarifkasinyam dan meminta serta umpan balik.

Menurut Perez terdapat lima cara komunikasi, yaitu:
1. Consonace (harmonis): mendengar dan mengerti maksud pesan.
2. Condemnation (suka mengutuk): selalu mengkritik, menghakimi, menyalahkan, ngomel secara konsisten.
3. Submission (pasrah): merasa sangat bersalah sehingga suka mengaah, tetapi menyimpan perasaan yang bisa meledak.
4. Intellectualzation (menggunakan logika): menggunakan logika dan rasional, engesampingkan perasaan, terkesan dingin dan tidak penyayang.
5. Indifference (tidak peduli): acuh tak acuh, cuek, tidak perhatian dan merasa asing, komunikasinya kurang.

1.3.2 Komunikasi Non Verbal
Menurut Satir:
Komunikasi non verbal temasuk mimik wajah, nada suara dan posisi tubuh yang memberikan informasi tentang pikiran dan perasaan seseorang.
Kelemahannya: komunikasi tidak akan efktif apabila isi pesan tidak sejalan dengan bahasa tubuh yang ditampilkan (kontradiktif)
Gambar 3. Memudarnya kualitas kebersamaan keluarga, komunikasi antar anggota keluarga tergantikan oleh alat komunikasi. GADGET medekatkan yang jauh, namun menjauhkan yang dekat.

1.4  Konflik, Masalah dan Resolusi Keluarga
1. Kesulitan Pernikahan: membina komunikasi antar pasangan secara efektif.
2. Kesulitan Hubungan Orang Tua dan Anak: aplikasi  teori pembelajaran dan pelatihan orang tua yang efektif.
3. Masalah pribadi terhadap anggota keluarga individu yang lain: menyadari kesalahan (refleksi pribadi).
4. Tekanan dari lingkungan luar: penghasilan kurang, pengangguran, kemiskinan, kurangnya pendidikan kurangnya kesehatan, lingkungan yang kurang aman dan lain-lain.

Kesan Pesan Seminar:
"Air Mata" itu yang terpikir saat menggambarkan seminar ini. Saya menangis terbawa perasaan teringat akan orangtua dan keluarga. Kangen dan makin sayang itu yang saya dapat setelah mengikuti seminar ini. Sangat beruntung memiliki keluarga yang masih lengkap dan tentu saja bersyukur. Terkadang saat kesal atau marah saya membaca kelebihan yang papa dan mama saya berikan, membuat perasaan saya berubah kembali. Di seminar ini saya juga merasa jika saya menjadi orangtua nanti saya berniat untuk menjadi orangtua yang lebih baik. Selain itu, ada yang menarik yakni mengetahui kepribadian apa yang saya miliki. Ternyata tipe ke-3 yang dominan terdapat dalam diri saya. pemikir/thinker, untuk sekedar share sifat saya itu mandiri, terlibat melalui pikiran/ide, ikut peraturan bila masuk akal, mampu dan cakap, suka debat, ide, perfeksionis, namun kekurangan saya sulit menangani masalah sendiri. 

2. Field Trip Sub-Urban
Gambar 4. Kebersamaan kelas LB64&LC64 sewaktu di mall AEON, serpong. pusat belanja Jepang pertama di Indonesia yang siap dibuka untuk umum pada 30 Mei 2015
Menurut R. Bintarto, terdapat beberapa istilah yang berhubungan dengan pengertian kota, antara lain:
1)    City, adalah pusat kota
2)    Urban, adalah suatu daerah yang memiliki suasana kehidupan dan penghidupan modern atau dapat disebut perkotaan
3)    Suburban, adalah suatu area yang lokasinya dekat pusat kota atau inti kota dengan luas mencakup daerah penglaju (commuter)
4)    Suburban Fringe, adalah suatu daerah peralihan antara kota dan desa, lokasinya mengelilingi suburban
5)    Urban Fringe, adalah suatu daerah batas luar kota yang mempunyai sifat-sifat mirip dengan kota kecuali inti kota
6)    Rural Urban Fringe, adalah jalur daerah yang terletak antara daerah kota dengan desa, yang ditandai dengan penggunaan tanah campuran
7)    Town, adalah suatu kota kabupaten.

2.1 Ciri-ciri kota
Ciri-ciri kota menurut R. Bintarto terdapat dua macam, yaitu:
1.    Ciri-ciri sosial
a.    Kehidupan masyarakatnya sangat heterogen
b.    Bersifat individual dan materialistik
c.    Mata pencaharian non agraris
d.    Hubungan antarwarga masyarakat bersifat gesselschaft (patembayan) atau kekerabatannya mulai memudar
e.    Norma agama tidak begitu kuat
f.    Pandangan hidup lebih rasional.

2.2    Ciri-ciri fisik
a.    Terdapat sarana perekonomian seperti pasar dan supermarket
b.    Adanya tempat parkir yang memadai
c.    Adanya tempat rekreasi dan olah raga
d.    Terdapat alun-alun
e.    Adanya gedung-gedung pemerintahan.
Gambar 5. BSD CITY. Big City. Big Opportunity. Salah satu contoh kota sub-urban yang kita datangi, dengan fasilitas yang lengkap dan serba ada.
Disaat perjalanan, mata memandang ribuan hektar pemandangan dengan gedung-gedung. Ada beberapa yang masih belum rampung pengerjaannya ada juga yang sudah jadi. Semua itu membuat saya berfikir dan ingin tinggal ditempat itu dengan fasilitas yang lengkap dan kondisi yang masih asri beda seperti kota Jakarta yang sumpek dan berpolusi. Kota Sub-Urban jauh menawarkan kemewahan seperti kota Jakarta. "JABODETABEK" ya, itulah singkatan penggambaran kota-kota sub-urban disekitar Jakarta, yakni Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi.
Sekedar informasi, saya juga bertempat tinggal di kota Sub-Urban yakni bekasi. Bekasi mungkin kurang tertata baik seperti Tanggerang namun fasilitas nya juga hampir mirip.

Refrensi:
  1. Pacione, Michael (2001). The City: Critical Concepts in The Social Sciences. New York: Routledge.
  2. Powerpoint Kerja Sosial pada keluarga oleh C. Suharyanto pada 15-05-2015



Tidak ada komentar:

Posting Komentar